Berbagai bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia telah memberikan dampak negatif yang cukup besar terhadap sektor perekonomian, sosial, dan juga pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa negara kita merupakan negara yang rawan bencana. Nilai ekonomis dari kerusakan khususnya fasilitas pendidikan yang disebabkan oleh bencana juga menimbulkan kerugian yang sangat signifikan. Bahkan, Indonesia tercatat menduduki peringkat kelima dunia untuk angka kematian paling tinggi yang disebabkan bencana alam. Dapat kita lihat pada bencana yang baru-baru ini terjadi di Samarinda, yaitu banjir yang melanda 3 kecamatan, yakni Samarinda Utara, Samaran Ulu, dan Sungai Pinang. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 32 ayat 2 menyatakan bahwa layanan pendidikan di daerah bencana harus tetap dilaksanakan secara lebih terencana, terkoordinasi, dan terarah meskipun dalam kondisi darurat. Maka dari itu, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Timur akan mengadakan Workshop Tanggap Darurat Bencana Tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 4 Desember 2019.
Kegiatan Workshop Tanggap Darurat Bencana Tahun 2019 ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon anggota Satuan Tugas Reaksi Cepat Satuan Pendidikan dan LPMP Provinsi Kalimantan Timur terkait penanganan pendidikan dalam situasi darurat bencana. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan keahlian calon anggota Satuan Tugas Reaksi Cepat Satuan Pendidikan dan LPMP Provinsi Kalimantan Timur terkait kesiapsiagaan sektor pendidikan dalam situasi darurat bencana dan merencanakan juga menyepakati mekanisme koordinasi dalam memperkuat penanganan pendidikan di situasi darurat bencana di Provinsi Kalimantan Timur.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini sejumlah 50 peserta, yang terdiri atas Kepala Sekolah Dasar di wilayah Kota Samarinda dan pegawai LPMP Kalimantan Timur. Di sini, peserta dibekali pengetahuan tentang karakteristik bencana, rencana kontijensi, pencegahan terjadinya bencana, penanggulangan bencana dan pascabencana bidang pendidikan, dan juga melakukan simulasi pendirian tenda belajar.
Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ir. Ahmad Sabaraji, M.P. dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Mohammad Wahiduddin, M.Pd. dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda, Sutomo, M.Ag. yang merupakan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Plus Salatiga Jawa Tengah, Tendas Teddy Soesilo, S.Pd. dan Kaolan, S.P. yang merupakan Widyaiswara LPMP Kalimantan Timur.