Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, berkunjung ke Balikpapan pada 6 hingga 7 April 2021 dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka terbatas yang direncanakan bulan Juli mendatang ini. Mendikbud bersama dengan Dirjen GTK, Iwan Syahril, Dirjen Paud dan Dikdasmen, Jumeri, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meninjau pelaksanaan pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang bertempat di Dome BSCC Balikpapan.
Dalam kesempatan ini, Mendikbud turut mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Balikpapan yang sigap dalam pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik di Kota Balikpapan. Harapannya jika sekolah yang di mana guru-gurunya telah diberi vaksin, dapat segera melakukan pembelajaran tatap muka tanpa harus menunggu bulan Juli mendatang.
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, Mendikbud beserta rombongan juga mengadakan diskusi terbuka bersama 23 Guru Penggerak Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan. Pada kesempatan ini, Mendikbud menuturkan bahwa Guru Penggerak merupakan program pemerintah sebagai pembibitan calon-calon pemimpin pendidikan di Indonesia.
“Tugas dari Guru Penggerak adalah di mana guru harus menjadi influencer dan harus bisa menggerakkan guru-guru di sekitarnya”, terang Mendikbud. Dengan adanya Program Guru Penggerak, diharapkan guru dapat memperhatikan kebutuhan peserta didik dan harus mengajar sesuai dengan minat dan bakat peserta didiknya.
Mendikbud pun juga turut melaksanakan Sosialisasi Pembelajaran Tatap Muka di SDN 025 Penajam Paser Utara bersama Dirjen GTK, Dirjen Paud dan Dikdasmen, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, pada Rabu, 7 April 2021. Dalam paparannya, Mendikbud menuturkan prioritas pemerintah saat ini adalah mengembalikan peserta didik untuk dapat belajar kembali ke sekolah dengan menggencarkan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada guru dan tenaga pendidik. Tak lupa pula Mendikbud juga memberikan apresiasi terhadap pembelajaran tatap muka terbatas di SDN 025 Penajam Paser Utara yang sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti tersedianya saluran air bersih untuk mencuci tangan, tempat duduk peserta didik yang diberi jarak, memakai masker selama di dalam kelas, dan tidak ada aktivitas lain di luar sekolah.