Samarinda – Dalam acara lokakarya cara baru untuk belajar yang diinisiasi oleh Google For Education, di Ballroom Hotel Aston Samarinda, Selasa (9/7), pada acara tersebut Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur Jarwoko mengingatkan bahwa Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan bonus demografi yang akan datang, dan menekankan pentingnya mempersiapkan diri umtuk menghadapi peluang dan tantangan demografi Indonesia di tahun 2045.
“Sebentar lagi kita akan menyosong Indonesia Emas, tepat 100 tahun setelah kemerdekaan. Pada tahun 1945, komposisi penduduk kita akan didominasi oleh usia produktif, dengan 70 persen atau 2 dari 3 penduduk berada dalam usia produktif,” ujarnya.
Kondisi pada saat ini, tambah Jarwoko, menghadirkan peluang emas bagi Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera. Namun, Jarwoko mengingatkan bahwa bonus demografi juga dapat menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.
“Kita harus bersiap dengan baik. Bonus demografi bukan hanya ramalan, tetapi harus benar benar dapat diwujudkan. Kita perlu bergerak cepat dan cerdas untuk memanfaatkan peluang ini secara maksimal,” tegasnya.
Salah satu kunci utama untuk mencapai Indonesia Emas 2045 adalah melalui transformasi pendidikan. Transformasi ini harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
“Transformasi pendidikan adalah kuncinya. Kita harus ubah sistem pendidikan kita agar lebih berpusat pada peserta didik, relevan dengan kebutuhan zaman, dan mampu menghasilkan generasi unggul yang siap membawa Indonesia maju,” tambah Jarwoko.
Jarwoko juga menyampaikan bahwa digitalisasi pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam transformasi pendidikan. Penerapan teknoolgi digital dalam pembelajaran, seperti yang sudah dilakukan di banyak negara maju, dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan peserta didik untuk masa depan.
Selanjutnya, Jarwoko menjelaskan empat pilar utama transformasi pendidikan yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
“Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, ekosistem pembelajaran yang aman dan nyaman, pembelajaran yang kolaboratif, pembelajaran yang berdampak,” sebut Jarwoko.
Dengan melakukan transformasi pendidikan secara komprehensif dan berkelanjutan, Indonesia diharapkn dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi di tahun 2045.
“Transformasi pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Mari kita besinergi dan bergotong royong untuk untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia menjadi negara yang maju, sejahtera, dan gemilang,” pungkas Jarwoko.
Sumber Informasi dan photo: Dimas/Media Kaltim